Volatilitas Adalah Saham

Volatilitas Adalah Saham

Perbedaan Volatilitas dan Fluktuasi

Volatilitas dan fluktuasi adalah dua istilah yang sering digunakan dalam investasi. Namun, terdapat perbedaan antara kedua istilah tersebut. Volatilitas mengacu pada tingkat fluktuasi harga aset dalam periode waktu tertentu, sedangkan fluktuasi mengacu pada perubahan harga aset tanpa memperhatikan tingkat perubahannya.

Volatilitas harga dalam saham adalah perubahan harga yang fluktuatif dari waktu ke waktu. Volatilitas ini memengaruhi seberapa besar pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Mari kita eksplorasi secara mendalam apa itu volatilitas saham dan dampaknya, dengan fokus khusus pada pasar saham Indonesia.

Pengertian Volatilitas Harga Saham

Volatilitas harga saham menggambarkan seberapa besar perubahan harga saham dari nilai rata-rata dalam suatu periode. Volatilitas tinggi menunjukkan fluktuasi harga yang signifikan, sementara volatilitas rendah menunjukkan stabilitas harga. Penyebab terjadinya volatilitas harga saham ini yaitu oleh faktor-faktor eksternal seperti berita ekonomi, peristiwa politik, kinerja perusahaan, atau faktor internal seperti sentimen pasar.

Dampak Volatilitas Harga Saham

Volatilitas harga saham memiliki dampak yang signifikan pada investor dan pasar saham, di antaranya yaitu:

Faktor-faktor yang Memengaruhi Volatilitas Harga dalam Saham

Trading volume atau volume perdagangan adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi volatilitas harga saham. Peningkatan volume perdagangan yang terjadi di pada suatu saham cenderung meningkatkan volatilitas harga saham tersebut.

Ukuran perusahaan juga dapat memengaruhi volatilitas. Perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar yang tinggi cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil, hal ini dikarenakan perusahaan tersebut lebih likuid dan kondisi keuangannya lebih stabil.

Ketidakpastian ekonomi akibat inflasi yang tinggi dapat meningkatkan volatilitas harga saham. Ketika hal tersebut terjadi, investor akan terdorong untuk berbondong-bondong menjual saham yang dimiliki dan menyebabkan harga saham turun lebih dalam.

Faktor-faktor keuangan seperti Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) juga dapat memengaruhi volatilitas harga saham. ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan keuntungan dan mencerminkan kinerja perusahaan tersebut bagus, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada investor dan memperkecil potensi volatilitas harga saham.

Perusahaan dengan Dividend Payout Ratio yang tinggi memiliki potensi volatilitas harga saham yang lebih rendah karena dividen yang diberikan stabil, sehingga investor merasa lebih nyaman untuk mempertahankan suatu saham dan tidak menjualnya bahkan di dalam situasi pasar yang bergejolak sekalipun.

Kamu dapat melihat nilai dan data fundamental suatu saham secara mudah melalui POEMS ID dengan cara:

Volatilitas Harga Saham di Indonesia

Di Indonesia, volatilitas harga saham adalah bagian tak terhindarkan dari pasar saham. Faktor-faktor seperti perkembangan ekonomi, perubahan kebijakan pemerintah, dan sentimen pasar global berkontribusi pada volatilitas pasar saham di Indonesia. Studi kasus saham saham tertentu di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang volatilitas di tingkat lokal.

Contoh Indikator Volatilitas Harga Saham

Beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur volatilitas harga saham antara lain:

Rata rata Pergerakan Harian (Average Daily Range/ADR)

Indikator ini mengukur seberapa besar fluktuasi harga harian saham selama periode tertentu. Contohnya, jika saham ABCD memiliki ADR sebesar 3%, maka harga saham bisa berfluktuasi hingga 3% dalam satu hari.

Indeks Volatilitas (Volatility Index/VIX)

VIX mengukur volatilitas pasar secara keseluruhan dan sering digunakan sebagai indikator global. Sebagai contoh, jika VIX mencapai nilai 30, maka hal itu menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi di dalam pasar.

Bollinger Bands adalah indikator teknis yang menggunakan deviasi standar untuk mengukur volatilitas harga saham. Jika jarak antara Bollinger Bands Upper dan Lower melebar, maka itu menunjukkan volatilitas yang semakin meningkat.

Setelah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi volatilitas harga saham tersebut diharapkan dapat membantu kamu lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi dan tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak tertentu. Jika kamu masih bingung dan membutuhkan edukasi lebih lanjut, ikuti kelas edukasi saham yang rutin diadakan oleh Tim Phillip Sekuritas Indonesia setiap minggunya. Segera cek info jadwal kelas edukasi melalui menu Online Seminar di POEMS ID atau cek media sosial @TalkToPhillip.

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

Penulis: Sonia Simak Editor: M. Rizki Aidil

Baca artikel lainnya: Mengenal Psikologi Trading: Cara Mengurangi Risiko Trading Saham Ini Saatnya Memberi Mahar Pakai Saham untuk Pasangan Praktis! Cara Analisis Saham Menggunakan Fibonacci Ratio Revenge Trading: Alasan Kamu Sulit Cuan di Pasar Saham

Volatilitas adalah hal yang lazim terjadi pada setiap aktivitas saham di lantai bursa, baik saham blue chip hingga saham jenis lainnya. Semua saham tersebut bisa saja mengalami dampak dari volatilitas sehingga Smart People yang masih belajar saham pemula harus senantiasa memperhatikan hal tersebut.

Secara umum dapat diketahui kalau volatilitas adalah besaran jarak naik turunnya harga saham ataupun valas. Apabila volatilitas tinggi, artinya harga suatu saham naik sangat tinggi dengan cepat, kemudian turun dengan cepat pula. Hal ini kemudian memunculkan selisih yang sangat besar antara harga terendah dan tertinggi dalam suatu waktu.

Di pasar saham, volatilitas seringkali diasosiasikan dengan sebuah perubahan besar yang terjadi di kedua arah. Misalnya ketika indeks saham mengalami kenaikan atau penurunan lebih dari satu persen dalam periode waktu yang singkat, maka pasar saham tersebut dikatakan sedang volatil alias mengalami volatilitas.

Biasanya, volatil tidaknya suatu saham dihitung berdasarkan pertimbangan harga di masa lalu alias perhitungan secara historis. Sering kali, penghitungan dilakukan dengan varian dan deviasi standar alias akar kuadrat dari varian.

Jika Smart People bertransaksi saham untuk mendapatkan imbal hasil dalam waktu singkat, maka saham dengan volatilitas tinggi akan lebih berpotensi mengalami kenaikan harga meskipun risikonya juga lebih tinggi dengan memperkirakan data historis dan perdagangan.

Namun jika bertransaksi dengan valas, besar kecilnya valas dapat berubah-ubah sehingga mempengaruhi risiko pada mata uang tertentu. Semakin tinggi volatilitas nya, maka semakin banyak imbal hasilnya.

Ada sejumlah jenis volatilitas yang sebaiknya Smart People ketahui, terutama jika sedang belajar saham pemula. Berikut jenis-jenis volatilitas yang dimaksud.

Apple Terus Berinovasi

Jobs akhirnya kembali memimpin Apple pada 1997. Di bawah tangan dinginnya, Apple sukses meluncurkan produk ikonik seperti iMac dan iBook yang mulai diperkenalkan pada 1998 dan 1999.

Kemudian, pada 2001, perusahaan juga mengumumkan tiga terobosan yang berperan penting pada posisinya sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Yakni peluncuran Mac OS X, dibukanya gerai resmi Apple yakni Apple Store, dan peluncuran iPod.

Lalu, di tahun 2007 Jobs pun mengubah nama Apple Computer Inc. menjadi Apple Inc. Inilah tahun di mana iPhone, salah satu produk paling diunggulan oleh Apple diluncurkan secara perdana. Konon, iPhone pertama laris manis sebanyak 270.000 unit dalam 30 jam saja!

Sayang, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO pada 2011. Tongkat estafet kepemimpinan Apple pun kemudian digenggam oleh Tim Cook.

Namun, bukan berarti inovasi Apple pun berhenti. Malahan, di bawah komando Cook, Apple berhasil meluncurkan jam tangan canggih Apple Watch dan headset nirkabel Airpods. Bahkan, Apple juga merambah bisnis jasa pembayaran melalui Apple Pay.

Penyebab Terjadinya Volatilitas

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan volatilitas dalam investasi, di antaranya adalah perubahan kondisi ekonomi, perubahan suku bunga, dan isu atau berita yang mempengaruhi pasar. Ketidakpastian politik dan ekonomi juga bisa menjadi penyebab volatilitas, karena hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan merubah pola permintaan dan penawaran di pasar.

Indikator Volatillitas

Cara Menghitung Volatilitas

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung volatilitas, salah satunya adalah dengan menggunakan standar deviasi. Standar deviasi merupakan ukuran sejauh mana pergerakan harga aset dari rata-rata harga. Semakin besar standar deviasi, maka semakin tinggi pula volatilitasnya. Sebagai contoh, saham perusahaan teknologi biasanya memiliki volatilitas yang tinggi. Hal ini dikarenakan sektor teknologi sering kali mengalami perubahan yang cepat dan signifikan, yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham.

Volatilitas pasar

Adalah harga yang berubah cepat pada semua pasar, mulai dari saham, komoditas, hingga valas (valuta asing). Tidak jarang, semakin tinggi volatilitas pasar akan semakin berisiko juga sebuah investasi.

Tips Investasi Saham Bagi Pemula

Investasi saham adalah jenis investasi yang cocok dilakukan dalam jangka panjang. Hal ini membuat konsistensi jadi kunci jika ingin cuan di masa yang akan datang.

Berikut adalah beberapa tips investasi yang bisa dilakukan pemula yang baru mulai berinvestasi saham:

1. Investasikan Waktu untuk Belajar

Istilah-istilah dalam saham memang banyak dan rumit jika dilihat sekilas, namun mempelajari semua istilah itu adalah suatu keharusan agar bisa melakukan jual dan beli saham dengan lebih efektif.

Kamu bisa mempelajari informasi mengenai saham dari berbagai platform daring, salah satu contohnya adalah blog Ajaib yang sedang kamu baca ini.

2. Mulai dari Jumlah Kecil

Salah pengelolaan saham bisa membuat kamu rugi besar, apalagi jika dana yang diinvestasikan juga besar. Tak salah jika investasi saham disebut sebagai investasi berisiko tinggi.

Jadi, sebagai awal, mulailah dari jumlah yang kecil agar mampu mempelajari pola-pola jual dan beli saham.

Kamu bisa melakukan pembelian saham di Ajaib dengan cara yang mudah dan praktis dengan biaya transaksi yang bisa lebih murah sampai 50%.

Selain dua tips di atas, tentunya kamu harus melakukan pemantauan kondisi ekonomi dan politik Indonesia, kinerja emiten yang sahamnya kamu miliki, dan memelihara konsistensi.

Itu dia beberapa hal yang bisa kamu ketahui mengenai pengertian lot saham, jenis-jenis emiten, hingga tips jika ingin mulai investasi saham. Selamat melakukan pembelian saham pertamamu.

Faktor internal perusahaan dan negara

Berbagai faktor kerap menjadi pemicu terjadinya volatilitas suatu harga saham. Salah satunya dari faktor internal yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Adapun faktor internal yang kerap terjadi misalnya:

Pengumuman atau laporan rugi-laba seperti rincian laporan tahunan dan laporan auditor juga menjadi salah satu faktor yang menjadikan suatu saham kemudian mengalami perubahan. Begitu pula dengan laporan lain seperti laporan dividen, distribusi kas, dan sebagainya.

Jika pengumuman atau laporan seperti di atas termasuk ke dalam lingkungan ekonomi mikro, maka lingkungan ekonomi makro seperti perubahan suku bunga tabungan, kurs valuta asing, inflasi, hingga berbagai regulasi ekonomi pemerintah.

Ada juga pengaruh lain dari sektor non-ekonomi, seperti isu-isu lingkungan hidup, bencana, peristiwa politik dalam negeri, hingga berbagai konflik yang terjadi di dalam negeri. Bursa efek sensitif terhadap hal-hal semacam ini sehingga akan mempengaruhi volatilitas.

Faktor eksternal dari mancanegara

Selain dipicu oleh berbagai faktor internal, tentunya faktor=faktor eksternal juga memiliki pengaruh yang cukup besar pada volatilitas suatu harga saham. Berikut sejumlah faktor yang dimaksud.

Faktor eksternal yang berasal dari luar negara seperti keadaan ekonomi secara global juga acapkali mempengaruhi volatilitas saham. Contohnya seperti ketika pandemi Covid-19 berlangsung yang hampir melumpuhkan semua sektor ekonomi di seluruh dunia.

Naik turunnya nilai tukar suatu mata uang ke mata uang negara lain juga merupakan faktor yang signifikan terhadap volatilitas harga saham. Jika tingkat nilai tukar berubah secara signifikan, maka perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor bisa mengalami rugi atau malah untung tergantung dari adanya apresiasi pada nilai riil mata uang domestik.

Politik dunia yang tengah bergolak dan keamanan dalam dunia internasional juga menjadi salah satu faktor terjadinya volatilitas. Jika gejolak politik dalam negeri saja bisa berpengaruh, tentunya apa yang terjadi secara global juga akan menjadi faktor pemicu terjadinya volatilitas harga saham tersebut.

Itulah beberapa pembahasan mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan volatilitas. Nah, sebagai sesuatu yang jarang bisa dihindari, tentunya Smart People yang sedang belajar saham pemula juga wajib mengetahui dan memahaminya.

Untuk itu, diperlukan suatu aplikasi khusus dari RHBTRADESMARTID dengan berbagai fitur yang akan memberikan pemahaman lebih kepada Smart People dalam memahami volatilitas. Tunggu apa lagi, segera download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang!

Ajaib.co.id – Banyak yang masih bingung akan pengertian Volatilitas. Oleh karenanya, redaksi Ajaib akan memberikan pengertian Volatilitas melalui sudut pandang investor saham sebagai berikut ini. Volatilitas adalah salah satu hal yang lumrah terjadi dalam dunia saham. Setiap lembar saham yang ada di Bursa Efek, baik itu saham blue chip atau saham gorengan, semuanya akan mengalami atau terdampak volatilitas.

Dampak yang diberikan oleh volatilitas tentunya membuat aspek yang satu ini perlu diperhatikan dalam investasi saham. Dari sudut pandang investor, bagaimana posisi volatilitas?